Mesin perakitan untuk penyemprot pemicu plastik biasanya terdiri dari beberapa stasiun yang masing-masing menjalankan tugas berbeda selama proses perakitan. Berikut ikhtisar cara kerja mesin tersebut:

Cetakan plastik: Komponen utama penyemprot pemicu, seperti wadahnya, pemicu, dan nosel, dibuat pertama kali menggunakan injeksi plastik atau blow moulding. Komponen-komponen ini diproduksi dalam jumlah besar dan dipasok ke mesin perakitan.
Komponen cetakan secara otomatis disuplai ke mesin perakitan menggunakan pengumpan mangkuk getar, konveyor, atau sistem pengambilan dan tempat robot. Ini menjamin bahwa komponen ditempatkan dengan benar sebelum perakitan.

Stasiun perakitan: Mesin perakitan memiliki beberapa stasiun tempat komponen-komponen disatukan dan dirakit. Stasiun-stasiun ini dapat mencakup: A. Pemuatan botol: Botol plastik dipindahkan ke konveyor atau perlengkapan. B. Penyisipan pemicu: Masukkan mekanisme pemicu ke dalam leher botol dan kencangkan. C. Perakitan nosel: Komponen nosel, termasuk ruang pusaran, tutup nosel, dan gasket, dipasang pada mekanisme pemicu. D. Crimping/mengintai: Mekanisme pemicu dikerutkan atau dipancang ke leher botol untuk menciptakan sambungan yang aman dan anti bocor. e. Komponen tambahan: Tergantung pada desainnya, tabung celup, filter, atau overcaps dapat ditambahkan di stasiun yang berbeda.
Pengecekan kualitas: Setelah perakitan, penyemprot pemicu yang telah selesai dapat melewati stasiun pemeriksaan kualitas, seperti pengujian kebocoran, pemeriksaan dimensi, atau inspeksi visual, untuk memastikan mereka memenuhi standar.
Bongkar dan pengemasan: Setelah dibangun dan diperiksa, penyemprot pemicu dikeluarkan dari mesin dan dikemas untuk pengiriman atau pemrosesan lebih lanjut, seperti mengisi dengan cairan yang diperlukan.
Seluruh proses perakitan sangat otomatis, dengan lengan robot, ban berjalan, dan stasiun perkakas yang presisi semuanya bekerja bersama-sama untuk memastikan perakitan yang efisien dan konsisten. Mesin ini dimaksudkan untuk menangani volume produksi yang besar dengan tetap menjaga kualitas dan meminimalkan kebutuhan tenaga kerja manual.